Sabtu, 29 Mei 2010

Terapi Anak Autis, Lakukan Sedini Mungkin

Banyak orang yang menyebut gangguan autistik tidak dapat disembuhkan dan hanya bisa disembuhkan sedikit lewat berbagai terapi.
Namun terapi yang dilakukan sedini mungkin, yakni saat anak berusia 18 bulan, ternyata menunjukkan perkembangan yang pesat.
Bahkan, pada anak autis ringan, tingkat kecerdasannya bisa sama dengan anak normal.

Mencurigai adanya gejala autisme memang tidak mudah.

Untuk bisa melakukan diagnosa yang tepat tentu dibutuhkan ketajaman dan pengalaman klinis. Namun para ahli menyarankan agar orangtua tidak mengabaikan setiap gejala austis yang muncul pada anak.

Dalam sebuah studi yang dilakukan pada 48 anak di Amerika Serikat menunjukkan, terapi perilaku yang diterima anak saat berusia 18 bulan selama 2 tahun menunjukkan perkembangan yang pesat.

Anak-anak berusia 18-30 bulan tersebut secara acak menerima terapi “Early Start Denver” dan sisanya menerima terapi yang kurang komperhensif.

Terapi yang disebut Early Start Denver itu difokuskan untuk mengembangkan kemampuan interaksi sosial dan komunikasi anak.

Misalnya saja, terapis atau orangtua secara berulang mendekatkan mainan di dekat wajah anak untuk merangsang anak melakukan kontak mata.

Atau, orangtua memberi hadiah bila anak menggunakan kata saat meminta mainan.

Anak-anak tersebut melakukan terapi selama 4 jam, lima hari dalam seminggu, ditambah minimal 5 jam terapi pada akhir pekan dari orangtuanya.

Setelah dua tahun, tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak itu rata-rata naik 18 poin dibandingkan dengan anak dari kelompok terapi lain.

Selain IQ, kemampuan berbahasa anak juga berkembang pesat.

Ashton Faller adalah salah satu anak yang menerima terapi ini sejak ia berusia dua tahun. “Sebelumnya ia tak bisa mengucapkan satu kata pun, tak pernah kontak mata, dan selalu menyendiri,” kata Lisa Faller, ibunya.

Setelah dua tahun menerima terapi Early Start Denver ini, kini Asthon yang sudah berusia 6 tahun bersekolah di sekolah umum,

meski masih mengalami sedikit keterlambatan keterampilan sosial. “Tak ada orang yang percaya ia autis,” kata Faller.


http://www.tanyadokteranda.com/berita/2009/11/terapi-anak-autis-lakukan-sedini-mungkin
Penulis: dr. Hygiena Kumala Suci

Tidak ada komentar:

Posting Komentar